Kamis, 07 Maret 2013
Hubungan Daya Pikir, Logika dan Remaja
Tanty Dwi Purwita
Setiap
manusia memiliki pemikiran yang berbeda – beda. Pemikiran yang dimiliki oleh
seseorang pastilah dianggap penting, namun karena perbedaan pemikiran itulah
yang membuat sesama manusia harus mencari sebuah titik temu di antara mereka. Pada
umumnya daya pikir yang dimiliki oleh seseorang selalu berkembang dari waktu ke
waktu, tidak terkecuali daya pikir remaja saat ini. Daya pikir remaja saat ini
tergolong senang pada sesuatu yang instant,
hal ini disebabkan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi yang
tumbuh di sekitar mereka. Hal yang sangat memprihatinkan ini tidak hanya akan
berdampak pada pola pikir remaja di kehidupan mendatang, namun hal ini memiliki
korelasi pada daya nalar logika,
minat belajar dan motivasi remaja yang semakin lama cenderung kabur atau transparant dan bahkan menghilang.
Kata
kunci : daya pikir, logika, daya nalar, belajar dan motivasi hidup
Daya
pikir ataupun daya nalar merupakan salah satu kemampuan yang dimiliki oleh
setiap manusia karena adanya akal. Baik salahnya suatu peristiwa, adil tidaknya
sesorang dalam mengadili suatu perkara dapat kita selesaikan jawabannya dengan
menggunakan daya pikir yang baik. Setiap daya pikir yang dimiliki seseorang tak
dapat langsung begitu saja digunakan, semuanya perlu ditempa dulu dalam diri
sendiri. Dengan belajar dalam mengamati, mempelajari, serta menganalisis segala
sesuattu yang ada pada sebuah peristiwa tersebut. Hal inilah yang dapat melatih
daya pikir kritis seseorang terhadap suatu peristiwa.
Namun
sebenarnya daya pikir sesorang itu mempunyai sebuah korelasi dengan logika akal
pikiran yang ada pada diri seseorang. Hal ini dikarenakan daya pikir manusia
itu menuntut akan kebenaran dari suatu peristiwa dan memaksa kita untuk
memikirkannya dari berbagai segi atau sudut pandang. Logika yang aktif dalam
berpikir akan meenyalurkan bakat dan cara sikap seseorang yang dapat kita lihat
pada diri seseorang. Oleh karenanya daya pikir dan logika dapat menjadi penentu
dari sikap dan perilaku kita kepada sesama.
Apabila
ditinjau dari segi usia dan era yang pernah terjadi, daya pikir sesorang dapat
saja berbeda. Kita bandingkan saja dengan daya pikir orang tua saat ini dengan remaja
,masa kini. Hal yang paling membedakan diantara keduanya adalah cara mengambil
keputusan. Daya pikir seseorang yang telah dewasa pastilah akan memikirkan
segala kemungkinan yang terjadi bila ia mengambil suatu keputusan. Hal ini
karena ia telah mengalami berbagai macam kejadian yang membuatnya tahu hal–hal
yang pernah terjadi dan pastinya tidak akan mengulangi kejadian buruk dalam
dirinya dua kali. Contohnya, bila seorang bapak akan menguliahkan anaknya pada
lingkungan yang tidak mendukung semangat belajar anaknya karena lingkungan itu
sangat buruk pengaruhnya maka ia tidak akan mengizinkan anaknya untuk berkuliah
disan. Hal ini karena semasa muda dulu ia pernah menjadi anak yang tidak karuan karena pengaruh buruk teman di
sekolahan dan harus mengalami berbagai proses yang pannjang untuk berubah menjadi
lebih baik..
Sedangkan
para remaja saat ini memiliki daya pikir dan logika yang sangat jauh berbeda.
Karena kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi saat ini yang memang
tumbuh bersama para remaja, menyebabkan mereka menjadi terbuai akan kemudahan
hidupnya. Sebagai contoh dalam mengerjakan tugas dapat menggunakan internet,
untuk berhubungan dengan teman terdapat facebook,
twitter, BBM (Black Berry Massanger) dan lain sebagainya. Kehidupan yang
serba instan ini menyebabkan para remaja tidak
mengetahui proses suatu peristiwa di sekitar dapat terjadi. Daya pikir remaja
dan logika remaja masa kini menjadi tumpul karena teknologi dan segala
sesuatunya yang ada. Dan hal ini sangat membahayakan.
Daya pikir dan logika remaja yang
senang akan hal instant dapat membuat
mereka hidup dalam kemudahan yang bersifat fatamorgana.
Hal ini karena remaja yang masih menggantungkan hidup dari orang tua sehingga
ia tidak mengetahui bagaimana proses ia mendapatkan segala kebutuhan hidupnya
jika tidak dari kerja keras orangtua. Bila tidak segera ditunjukkan bagaimana
cara yang benar dalam menggunakan teknologi maka kelak dewasa remaja akan
mengalami kesulitan dalam menjalani hidup di dunia yang sesungguhnya, dunia
tanpa ada tedeng aling–aling dari orangtua. Selayaknyalah para remaja masa
kini menggunakan daya pikir dan logika mereka dalam menyelesaikan segala
sesuatunya agar tidak hanya proses penting yang diketahui namun juga pengalaman
yang mereka alami dapat bertambah dan menyebabkan kamus cara pengambilan
keputusan di berbagai masalah dalam otak mereka ikut bertambah juga. Sehingga
kelak remaja yang kritis karena memiliki daya pikir dan logika yang baik dapat
memiliki timbal balik yang baik kepada mereka kelak saat dewasa.
Dan pada akhirnya, remaja dapat
dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu remaja yang kritis dan bernalar tinggi,
remaja biasa dan remaja acuh. Remaja yang bernalar tinggi pastilah menggunakan
kecanggihan teknologi yang ada di sekitarnya sebaik mungkin. Dengan selalu
menghadapi kesulitan ia tidak akan menyerah mencari cara untuk menyelesaikannya
masalah yang dihadapinya. Sehingga ia tercetak tidak hanya sebagai orang yang
berpikir kritis namun dapat menjalankan segala daya nalar, cara belajar, dan
logika di sekelilingnya menjadi berpihak yang baik kepadanya. Lalu remaja
biasa, dapat dicirikan bahwa ia juga tahu sisi buruk dari keterbuaian secara
belebihan terhadap teknologi dan hidup yang instant,
akan tetapi ia tidak menyangkal bahwa ia tidak bisa tanpa semua itu. Remaja
biasa tidak berpikir bagaimana cara menggunakan teknologi dan daya pengaruh
pada sekitar mereka dengan baik – baik sehingga dapat dikatakan pada kategori
ini si remaja senang menjadi air yang mengalir. Dan pada kategori terakhir
yakni kategori remaja acuh. Karena kesenangannya pada teknologi dan kehidupan
yang instant remaja acuh tidak berpikiran
untuk mencari proses yang baik dari apa yang dapat terjadi. Semua sudah tinggal
copy and paste. Hal ini menyebabkan
daya pikir si remja menjadi sangat tumpul dan pastilah akan menjadi beban orang
tua karena selalu bergantung pada daya penopang hidup (uang) yang orang tua
mereka miliki. Remaja acuh akan mengalami kesulitan bila sudah memasuki dunia
kerja dan seringnya mengalami kebimbangan bila ia dihadapkan pada suatu masalah
yang tidak dapat dipecahkan dengan kebiasaannya yaitu copy and paste.
Oleh karenanya, kita sebagai remaja
yang telah hidup bersama teknologi dan hidup dengan berbagai macam pengaruh
pergaulan yang kita miliki menyebabkan kita seharusnya menjadi remaja dengan
kategori satu, yaitu remaja yang bernalar dan senang berpikir kritis.
Denganberpikir kritis dan penuh logika, seorang remaja dapat menyelesaikan
suatu masalah dengan mudah dan pastinya akan berbekas di otak mereka.
Pengalaman dan kenangan yang berbekas itulah yang akan menjadi guru yang baik
dalam mengahadapi kehidupan remaja yang beranjak dewasa. Jadi kategori manakah
kalian ?
Label:
Budaya
|
0
komentar
My Own Childhood
Last night I dreamed, I went
back to my past. The past when I was four years old. At that time I was begging
my mother to put me in the kindergarten school. But at that time I still didn't
have age enough to join in the kindergarten school. I was crying, whining and
feeling angry to my mother because she didn't give any permission for that.
Actually, I want to same with my friends, go to the school every morning and
use a colorful uniforms and also met many new friends. But Why that was not
enough ?
Then my father asked me to sit
next to him. He asked me , " Are you really want to go to school?".
"Yes, I want it" I said. " But you have to wait a few month
later and in order that you can go to school, I would become your teacher,
OK" . At the time I didn't understand, but my father gave me a book and a
pencil. Every day he explained me about alphabets and numbers. And then he told
me how to read and how to count until I could do it by my self. I was feeling satisfied when I realized I can read
and counted before I entered in the kindergarten school.
And then I wake up...I tried to
remember...
I didn't think that in one week
I always had spent some books just to write and count. My old brother or my
mother always I asked to give me some math problem or some sentence who I can
write back.
But since I was entered
kindergarten school, my father was not sit next to me to learn together again.
That was because my dad came home twice a week from his work. But I'm very
grateful to my father. Because since my father introduced me to learn, until
now I really like things that have the elements of reading and counting. Thank
you dad, This is an amazing own childhood story who never I forget it
Label:
English
|
0
komentar
SPEECH TEXT
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
The honorable to my teacher as my
jury in this test...and
Good morning to all my beloved friends...
First of all, let us praise
and gratitude the presence of Allah SWT has bestowed grace to us in this morning so that we can come
together in this place with the feeling of happiness and safe and sound
condition.
Secondly, I’m very appreciated to be given this opportunity to share
with you about “Why forests are so important for human life?”
Ladies and Gentleman..
A forest is a
highly complex which constantly changing environment. The forest made up of a
variety of living things and non-living things. Like fungi, water, animal,
plant and air. And as we already know, that the
forest is one of the most important parts in the world. That's
because almost all human life indirectly depend on the presence of forest.
Honestly it
could be argued that in fact many benefits we've gained so far with the forests
that still remain intact. Like
example , the forest are regularly saves human global food supply with offering
something which can eat or used like water from the spring in mountains. And
then forest also become home to over half of the world's plant and animal
species.
Forests are not
only provide goods but they are vital to the hydrologic cycle, and they
maintain some of the world's most fragile soils. They are also one of the world's
primary carbon reservoirs by absorbing carbon dioxide from the air, storing
the carbon and giving us oxygen. The forest acts as the
world's thermostat, regulating temperatures and weather patterns.
Unfortunately, nearly half
of the Earth's original forest has already been lost, and each year an
additional 32 million acres (13 million hectares) are destroyed. Scientists estimate that as many as fifty
million acres are destroyed annually. In other words, every sixty seconds, one
hundred acres of rainforest is being cleared. It's like our world is facing the
greatest extinction crisis since the fall of the dinosaurs some 65 million
years ago. When this happens, The future of many of Earth's plants and animals
-- and hundreds of human cultures -- will be determined within the next few
decades. Because our lives are so intertwined with the forest's great bounty,
our fate -- as well as the fate of millions of plants and animal species -- is
at stake
It's up to us to act. We
have to protect the earth or supplement existing damage in the earth. But the
truth is that technological advances have made our lives easier and definitely
more luxurious has made global warming increasing at an alarming rate.
Therefore, I ask to all of you to care for our environment by greening the
denuded forest and keep clean our environment. That's all for our future and
our descendants future.
I think it’s completely
enough for my speech today. Thank you very much for your attention. Finally I
say,
Wassalamu’alaikum Wr.
Wb.
Label:
English
|
0
komentar
PIDATO BAHASA INDONESIA
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Yang terhormat kepada bapak dan ibu penguji...serta teman
– temanku yang saya banggakan,...
Marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah
SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nyalah kita dapat berkumpul dalam acara “Globalisasi
pada Remaja”ini dalam keadaan sehat wal’afiat.
Teman - teman yang berbahagia,
Di dunia yang
sangat modern saat ini, kita tak akan pernah terlepas dari namanya“
Globalisasi”, tidak terkecuali pula dengan remaja di negara kita. Hampir 90% dari mereka sudah akrab
bahkan menjadikan globalisasi tersebut sebagai bagian dari kehidupan mereka.
Adapun sisanya yang tidak mengenal dan tidak memahami kata globalisasi, adalah
remaja yang masih jauh tinggal di dalam
suku pedalaman yang masih memegang teguh adat istiadat dan sebagian besar dari
mereka tidak menempuh jenjang pendidikan karena lebih memilih tinggal di rumah
untuk membantu orang tua.
Arus globalisasi
memang diiringi oleh kemajuan dan kecanggihan peralatan teknologi di sekitar
kita. Contohnya, dari komputer yang sederhana beralih ke laptop yang portable lalu sekarang siapa yang tidak
mengenal I-Pad, laptop versi touch-screen yang sangat digemari saat
ini. Sesungguhnya pengaruh kecanggihan teknologi tak berpandang jauh dari
remaja. Sebagaimana kita tahu semakin canggih teknologi yang kita gunakan maka
semakin mudah pula kehidupan kita dalam bersosialisasi maupun memenuhi
kebutuhan hidup. Dan terelakkan lagi dampak dari teknologi tersebut pasti akan
dialami pula oleh kalangan remaja.
Sesungguhnnya semua
sikap, perilaku dan tindakan manusia pastilah memiliki dampak tersendiri baik bagi
dirinya sendiri maupun orang di sekitarnya, sama halnya dengan teknologi yang
diciptakan oleh manusia. Walaupun teknologi tersebut sangat akrab di pangkuan
kita, kita tak boleh mengabaikan akan dampaknya yang terkadang keruh jelasnya
tak dapat ditangkap oleh panca indera kita. Teknologi yang canggih dapat
dijadikan teman, ataupun dapat dijadikan sebagai lawan. Tentunya teman yang
baik pastilah membawa suatu dampak yang baik. Begitu pula dengan lawan, lawan
yang kejam juga dapat berdampak kejam pula pada diri kita. Hal ini dapat
dianalogikan dengan dampak teknologi yang dapat terjadi pada kalangan remaja.
Bila ditanya
tentang dampak positif dan negatif kecanggihan teknologi terhadap psikologi
remaja, sekarang mudah kita temukan pada teman-teman di sekitar kita, maupun pada
acara berita di televisi. Sebagai contoh, teman-teman kita yang ketagihan
dengan jejaring sosial seperti facebook
dan twitter, maraknya pornografi dan
pornoaksi yang mengerubungi kalangan remaja, free-sex dan narkoba. Hal ini tidak akan menutup kemungkinan bila semua
itu akan berujung pada kenakalan remaja.
Dari kondisi
psikologi saja, para remaja yang rentan akan semakin mengutamakan gengsi, trend dan mode yang berlaku saat ini.
Kebutuhan akan hausnya pendidikan mereka kesampingkan karena mereka telah
terlena dengan kemudahan hidup yang mereka alami dalam bergaul. Biasanya hal
ini dikarenakan mereka malu apabila diejek tidak gaul ataupun tidak modern oleh
teman sepergaulannya. Kondisi psikologi yang terbentuk inilah yang lama
kelamaan semakin merusak citra remaja dalam dunia pendidikan.
Walaupun tetap
segi positif pada teknologi saat ini masih ada, namun banyaknya para remaja
yang semakin tidak selektif dalam mempergunakan teknologi, semakin memperburuk
kondisi psikologi mereka. Bila ketidakselektifan ini dibiarkan, maka tindakan
kriminal ataupun yang tindakan yang melanggar Undang-Undang akan mudah
dilakukan oleh para remaja.
Oleh karenanya, sebagai
warga yang peduli akan nasib generasi penerus bangsa kita harus bahu-membahu
dalam membimbing, mengajarkan dan memperingatkan para remaja agar selalu
selektif dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi yang semakin canggih.
Hal ini demi menghindari dampak-dampak negatif yang dapat mempengaruhi
psikologi remaja.
Saya rasa cukup,
sekian dari pidato saya apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan saya
mohon maaf.
Wabillahi taufik wal
hidayah wass. wr. wb
Label:
Bahasa Indonesia
|
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)